PROPOSAL SMK (ANALISIS LAPORAN KEUANGAN)



TUGAS PROPOSAL
SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN
“ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS
PADA PT. UNILEVER INDONESIA, TBK”

IRA PARAMITA
11179340


SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN NITRO
MAKASSAR
2013/2014

BAB l
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
Secara umum kondisi perekonomian saat ini sangatlah tidak menjanjikan, iklim yang baik dalam dunia usaha, laju pertumbuhan ekonomi tidak Nampak menggembirakan, justru sebaliknya yang terjadi adalah depresiasi, inflasi terjadi hampir menyeluruh seluruh aspek kehidupan.
Kemerosotan ini merupakan suatu hal yang nampak wajar terjadi, hal ini dipicu oleh ketidapercayaan pihak pasar terhadap pemerintah saat ini, kondisi yang tidak kondusif ini menyebabkan para investor baik asing maupun lokal enggan untuk menginvestasikan dananya di dalam negeri. Akibatnya benpengaruh pada perusahaan baik yang berskala besar, menengah, apalagi yang berskala kecil.
Setiap perusahaan yang didirikan, dalam menjalanka usahanya tentunya mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai, yaitu memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dengan cara mengaplikasikan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien guna tercapainya tujuan perusahaan.
Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut, maka salah satu unsur disamping unsur lainnya yang harus dipenuhi oleh perusahaan adalah dengan memiliki pimpinan manajer yang mampu secara cakap membuat perusahaan yang baik dan tepat untuk beroperasinya suatu perusahaan. Perencanaan yang baik dan tepat merupakan salah satu kunci kesuksesan manajer dalam mengelola perusahaan dimana rencana tersebut harus dikaitkan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Dengan memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan maka sebuah perencanaan yang baik dan tepat akan dapat tersusun dan terlaksana secara baik dan benar sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk menjaga agar perusahaan tetap sehat, dapat bertahan terus berarti harus mempertimbangkan aspek likuiditas untuk memperoleh keuntungan.
PT. Unilever Indonesia, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh, produk-produk kosmetik, dan produk rumah tangga yang tentunya berorientasi laba. Untuk mencapai tujuan utama perusahaan tersebut, maka perusahaan harus mempertimbangkan aspek likuiditas dalam peningkatan profitabilitas perusahaan.
Adapun laba bersih, aktiva lancar, dan hutang lancar PT Unilever Indonesia Tbk. Selama tahun 2009-2013, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Jumlah Laba Bersih, Aktiva Lancar, dan Hutang Lancar pada PT Unilever Indonesia Tbk. Tahun 2009-2013 (dalam jutaan rupiah).
Tahun
Laba Bersih (jutaan=Rp)
Aktiva Lancar ( jutaan=Rp)
Hutang Lancar (jutaan =Rp)
2009
2010
2011
2012
2013
3.044.107
2.389.203

4.160.209

4.839.145

5.352.625
3.601.711
2.712.794

4.423.778

4.035.962

5.862.939
3.589.188
4.392.780

6.471.424

7.535.896
8.419.442
Rata-rata
3.957.057,8
4.127.436,8
6.081.746,0
Sumber : www.idx.co.id
Pada table 1 menunjukkan bahwa laba bersih dan aktiva lancar mengalami fluktuasi selama tahun 2009-2013, sedangkan hutang lancar mengalami peningkatan setiap tahun dengan rata-rata peningkatan hutang lancar sebesar Rp 3.957.057.800.000. sedangkan laba bersih dan aktiva lancar mengalami fluktuasi selama tahun 2009-2013 dengan rata-rata masing-masing sebesar Rp 4.127.436.800.000 dan Rp 10.641.423.600.000. meskipun demikian, belum diketahui tingkat likuiditas dan profitabilitas perusahaan selama periode 2009-2013.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mencoba melakukan penelitian yang berjudul : Analisis tingkat Likuiditas dan Profitabilitas pada PT Unilever Indonesia Tbk

B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan diatas maka yang terjadi masalah pokok adalah : “Bagaimana tingkat likuiditas dan profitabilitas pada PT Unilever Indonesia Tbk?

C.   Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis tingkat Likuiditas dan Profitabilitas pada PT Unilever Indonesia Tbk.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.  LANDASAN TEORI
1.    Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Pengertian laporan keuangan sangat erat hubungannya dengan pengertian akuntansi karena laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi, yaitu berupa ringkasan atau ikhtisar dari peristiwa dan kejadian-kejadian keuangan suatu perusahaan untuk suatu periode tertentu.
Sofyan (2013:163)  Laporan Keuangan perusahaan disajikan oleh manajemen dari operasi yang dikuasainya. Semua aktivitas dalam perusahaan merupakan control dan penguasaan manajemen termasuk juga mereka yang menyusunnya. Keadaan ini dianggap bahwa manajemen dalam menyusun laporan keuangannya tidak berada dalam posisi independen karena dianggap ia akan mengutamakan kepentingannya yang bias merugikan kepentingan publik. Untuk mengatasi itulah maka dalam dunia bisnis dikenal profesi akuntan yang berfungsi sebagai pihak independen yang tidak memihak untuk memberikan kesaksian atas kewajaran laporan keuangaan yang disajikaan perusahaan.
Pengertian laporan keuangan oleh Irham (2012: 2) adalah: “ suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaaan tersebut.”
Jumingan ( 2011 : 4) laporan keuangan yang disusun guna memberikan informasi kepada berbagai pihak terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan bagian laba yang ditahan atau laporan modal sendiri, dan laporan perubahan perubahan posisi keuangan atau laporan sumber dan penggunaan dana.
Tujuan Laporan Keuangan
Kasmir (2013:11) Berikut beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan, yaitu :
1)    Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
2)    Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban serta modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
3)    Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.
4)    Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
5)    Informasi keuangan lainya.
2.    Pengertian Rasio Keuangan
Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan serta perkembangnya diperlukan suatu peralatan tertentu. Alat analisis yang terpenting adalah rasio-rasio keuangan. Analisis rasio keuangan umumnya merupakan langkah pertama dalam suatu analisis keuangan.
Sofyan ( 2013:297) berpendapat bahwa: “ Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandinga dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Dipergunakannya analisis rasio keuangan dalam melihat suatu perusahaan akan memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan dan dapat dijadikan sebagai alat prediksi bagi perusahaan tersebut di masa yang akan dating. Ini dikarenakan rasio keuangan juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi kreditor dan investor dalam memperkirakan bagaimana memeperoleh kebutuhan dana, serta seberapa besar dana sanggup diperoleh.
Mamduh dan Abdul Halim (1996:93) analisis rasio merupakan cara lain menyajikan informasi dari laporan keuangan. Analisis ini disusun dengan menggabung-gabungkan angka-angka dalam dan antara neraca dan laporan laba rugi. Ada lima macam analisis rasio : (1) Rasio likuiditas, (2) Rasio profitabilitas, (3) Rasio aktivitas, (4) Rasio solvabilitas, dan (5) Rasio pasar. Masing- masing rasio ini akan memberikan makna tersendiri dalam menggambarkan kondisi keuangan perusahaan.
Rasio keuangan merupakan alat utama dalam menganalisis keuangan karena dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai  keadaan keuangan perusahaan. Adapun analisis rasiio keuangan tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
a.    Rasio Likuiditas
Irham (2012:116)  mengatakan bahwa : “ Rasio likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan  memenuhi kewajiban  jangka pendeknya secara tepat waktu. Rasio ini penting karena kegagalan dalam membayar kewajiban dapat menyebabkan kebangkrutan perusahaan. Rasio ini mengukur pada kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan retail terhadap hutang lancarnya ( hutang yang dimaksud di sini adalah kewajiban perusahaan). Rasio likuiditas, bertujuan menguji kecukupan dana, solvency perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban yang segera harus dipenuhi.
Adapun ukuran yang umumnya dipakai untuk mengukur likuiditas suatu perusahaan adalah current ratio, dan quick ratio yang termaksud rasio likuiditas. Sehubungan dengan permasalahan, maka penulis menggunakan analisis likuiditas sebagai berikut:
1)    Current Ratio, digunakan untuk mengukur seberapa jauh aktiva lancar perusahaan bias dipakai untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Rasio ini dinyatakan sebagai berikut :
                                       Aktiva Lancar
Current Ratio  =                                                  X 100%
                                       Hutang Lancar

2)    Quick Ratio, digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial dengan tidak memperhitungkan persediaan, rumusnya adalah:
                                     Aktiva Lancar
Current Ratio  =                                                  X 100%
                                       Hutang Lancar
          

b.    Rasio Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari menggunkan asset operasional perusahaan. Efektifitas penggunaan asset operasional perusahaan mampu mewujudkan penjualan yang lebih baik. Semakin berkembangnya penggunaan asset akan lebih besar kapasitas perusahaan menghasilkan penjualan.
Kasmir (2013:196) Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.
Jumingan ( 2011 : 84) bahwa tujuan Rasio Profitabilitas adalah: “mengukur efektifitas manajemen yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi melalui kegiatan penjualan. Misalnya profit margin on sales, return on total asset, return on worth, dan sebagainya.
Salah satu Rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah Return On Invesment oleh Husnan (2002:224).
Menurut Mamduh dan Abdul Halim (1996:84) tujuan Return On Investmen (ROI) adalah: “Untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu. ROA  (Return On Asset) juga sering disebut sebagai ROI. Rasio ini bisa dihitung sebagai berikut:
                                                   Laba Bersih
Return on Assets (ROA) =                                            X 100%
                                                    Total Aset
B.   Kerangka Pikir
PT Unilever Indonesia, Tbk
 
 
Laporan Keuangan
 Likuiditas
Kebijakan Investasi
Rasio Keuangan
Profitabilitas
Kesimpulan dan Saran
 










Keterangan :
PT. Unilever Indonesia, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur, bidang usaha utama adalah Industri kosmetika di BEI yang tentunya berorientasi laba. Dimana laporan keuangan tersebut berfluktuasi dari nilai laba bersih dan aktiva lancarnya, sedangkan hutang lancer mengalami peningkatan setiap tahun, berdasarkan laporan keuangan tersebut akan dianalisis rasio keuangan perusahaan yang meliputi: 1) Tingkat likuiditas dengan mengguakan indicator current ratio dan quick ratio; dan 2) Tingkat profitabilitas dengan menggunakan indicator Return On Investment (ROI). Selanjutnya nilai rasio keuangan dianalisis untuk melihat tingkat likuiditas dan profitabilitas pada PT Unilever Indonesia, Tbk.
BAB III
METODE PENELITIAN

A.         Lokasi Dan Waktu Penelitian
Dalam  penelitian ini penulis menggunakan cara dengan mengumpulkan data dari  www.idx.co.id. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah laporan laba/rugi dan neraca PT Unilever Indonesia, Tbk. Waktu penelitian ini selama 1 bulan.

B.     Jenis dan Sumber Data

1.    Jenis data
Jenis data yaitu Data kuantitatif, Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka yakni yang diperoleh dari www.idx.co.id. Dalam bentuk neraca dan laporan laba/rugi dari PT Unliever Indonesia, Tbk. Selama 5 tahun terakhir (Tahun 2009 –2013).

2.    Sumber data
Sumber data yaitu data sekunder, Data sekunder adalah data dalam bentuk yang sudah jadi berupa data publikasi yang telah dikumpulkan oleh pihak lain yakni Lap. Keu perusahaan PT. Unilever Indonesia, Tbk tahun 2009-2013.



C.     Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Penelitian Kepustakaan (Library Research), Yaitu pengumpulan data atau informasi dengan mempelajari referensi, buku-buku, literature yang ada hubugannya dengan masalah yang diteliti, laporan keuangan dari internet www.idx.co.id. Serta karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini.
D.       Populasi dan Sampel
Populasi : Laporan Keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. Tahun 2009-2013.

E.   Metode Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif deskriptif untuk menganalisis ratio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan permasalahan yang dighadapi, sebagai berikut :

1.    Analisis likuiditas
a.    Current Ratio
                                Aktiva Lancar
Current Ratio  =                                   X 100%
                                Hutang Lancar

b.    Quick Ratio
                         Aktiva Lancar  -  Persediaan
Quick Ratio   =                                                        X 100%
                                     Hutang Lancar

2.    Analisis  Rasio Profitabilitas
                                                        Laba Bersih
Return on Investment (ROI) =                                            X 100%
                                                         Total Aset





















DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers ,
Mamduh M.hanafi & abdul Halim. 1996. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:   UPP – AMP YKPN
Jumingan. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT bumi Aksara.
Fahmi,Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alpabeta,CV.
Harahap,Sofyan Syafri. 2013. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Husnan, Suad. 2002. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. Yogyakarta: BPFE.


1 komentar: