DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar
Isi 1
BAB
I PENDAHULUAN 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan
unsur-unsur organisasi
2.1.1
Pengertian organisasi 3
2.1.2
Unsur-unsur organisasi 4
2.2
Pengertian
Perilaku Keorganisasian 5
2.2.1
Tingkatan Analisis
Dalam Perilaku Keorganisasian 6
2.2.2
Karakteristik-Karakteristik Perilaku
Keorganisasian 6
2.2.3
Sumbangan Beberapa Bidang Ilmu Terhadap 8
Perilaku
Keorganisasian
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 11
DAFTAR
PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam menghadapi era globalisasi ini, organisasi perlu
meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dalam banyak konteks, yang bermakna
bahwa kapasitas untuk ' berubah 'dari sebuah organisasi penting sekali.
Dikarenakan individu adalah segalanya bagi perkembangan organisasi, mungkin
bisa dikata bahwa organisasi tanpa individu adalah suatu kebohongan belaka atau
tak mungkin. Dari hal ini maka kita lihat mengenai sebagian sifat dan pemikiran
individu yang harus dimiliki demi terwujudnya suatu organisasi yang baik.
Walaupun tanpa meniadakan komponen - komponen lain seperti teknologi. Kehidupan
manusia di dunia tidak dapat terlepas dari organisasi. Setiap hari kita berhubungan dan terlibat dengan organisasi dan
hidup kita dipengaruhi dan mempengaruhi organisasi dalam derajat yang
berbeda-beda. Secara sadar kita terlibat dalam organisasi sebagai siswa,
karyawan, anggota gereja, warga negara dan lain-lain. Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Definisi yang lain
menyatakan organisasi sebagai kesatuan yang memungkinkan
masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai individu
secara perorangan. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
organisasi dibentuk ‘by design’ untuk melayani kebutuhan manusia yang tidak
dapat dicapai secara individu. Organisasi lebih dari sekedar alat untuk
menyediakan barang dan jasa tetapi juga menyediakan lingkungan dimana
sebagian besar dari kita menghabiskan kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN
DAN UNSUR-UNSUR ORGANISASI
2.1.1
Pengertian
Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola
aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan (Indriyo
Gitosudarmo, 1997). Sebuah
organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti
penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok
orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat
diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi
seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai
anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di
dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa
keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi
sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan
mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi
berpartisipasi secara relatif teratur.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai
berikut:
Stoner mengatakan bahwa
organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di
bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
Stephen P. Robbins (2009: 5) menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan
(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang
relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus
menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
2.1.2
Unsur-Unsur
Organisasi
Dari pengertian diatas menunjukkan bahwa
organisasi memiliki empat unsur yaitu sistem, pola aktivitas, sekelompok orang
dan tujuan.
a.
Organisasi
Merupakan Suatu Sistem
Organisasi merupakan suatu
sistem yang terdiri dari sub-subsistem atau bagian-bagian yang saling berkaitan
satu sama lainnya dalam melakukan aktivitasnya. Organisasi sebagai suatu
sisitem adalah sistem terbuka, dimana batas organisasi adalah lentur dan
menganggap bahwa faktor lingkungan sebagai input. Organisasi selalu peka dan
berupaya untuk selalu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada
faktor linkungan eksternal.
b.
Pola Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang di dalam
organisasi dalam pola tertentu. Urur-urutan pola aktivitas yang dilakukan oleh
organisasi dilaksanakan secar relative teratur dan berulang-ulang.
c.
Sekelompok Orang
Organisasi pada dasarnya merupakan kumpulan
orang-orang. Adanya keterbatasan-keterbatasan pada manusia mendorongnya untuk
membentuk organisasi. Kemampuan manusia baik fisik maupun daya pikirnya
terbatas, demikian juga waktu yang ada terbatas, sementara aktivitas yang harus
dilakukan selalu meningkat maka mendorong manusia untuk membentuk sekelompok
orang/organisasi.
d.
Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua
yaitu tujuan yang sifatnya abstrak dan berdimensi jangka panjang, yang menjadi
landasan dan nilai-nilai yang melandasi organisasi itu didirikan.
2.2 PENGERTIAN
PERILAKU KEORGANISASIAN
Perilaku keorganisasian merupakan bidang ilmu yang
mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi yang meliputi studi
secara sistematis tentang perilaku, struktur dan proses didalam organisasi.
Organisasi diciptakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan. Organisasi
membutuhkan orang-orang untuk melakukan aktivitas organisasi, begitu juga
manusia membutuhkan organisasi untuk menghasilkan sesuatu yang lebih besar dari
yang dapat dilakukannya sendiri.
Perilaku keorganisasian adalah sebuah bidang studi,
berarti perilaku keorganisasian adalah sebuah bidang keahlian khusus yang
mempunyai pokok ilmu pengetahuan yang umum. Perilaku keorganisasian mengajarkan
tiga factor penentu perilaku dalam organisasi yaitu individu, kelompok, dan
pengaruh dari struktur terhadap perilaku untuk membuat organisasi bekerja
secara lebih efektif.
Tujuan Mempelajari Perilaku Keorganisasian
yaitu :
1.
Memahami perilaku yang
terjadi di dalam organisasi.
2.
Meramalkan
kejadian-kejadian yang terjadi di dalam organisasi.
3.
Mengendalikan perilaku.
2.2.1 Tingkatan Analisis Dalam Perilaku Keorganisasian
Dalam mempelajari perilaku keorganisasian dapat
dilakukan dengan tiga tingkat analisis yaitu tingkat individu, kelompok dan
organisai.. Hal itu tergantung apakah konflik tersebut dipandang sebagai konflik
antarindividu, atau merupakan konflik antargugus tugas pada tingkat kelompok
atau konflik antar dua kepala bagian pada tingkat organisasi.
|
Kelompok
|
Faktor faktor
Lingkungan
Lingkungan
Tiga tingkatan analisis atas kejadan organisasi
Ø Tingkat Individu
Dalam
analisis pada tingkat individu, kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi
dianalisis dalam hubungannya dengan perilaku seseorang dan interaksi
kepribadian dalam suatu situasi.
Ø Tingkat Kelompok
Sekalipun
kelompok terbentuk dari kumpulan individu-individu, kejadian-kejadian yang
terjadi pada suatu kelompok bukan sekedar penjumlahan dari perilaku-perilaku
individu. Kelompok mengembangkan norma-normanya sendiri tentang
perilaku-perilaku yang dapat diterima oleh para anggotanya.
Ø Tingkat Organisasi
Organisasi
lebih dari sekedar penjumlahan individu-individu maupun kelompok. Struktur dan
posisis seseorang dalam organisasi membawa pengaruh pada setiap interaksi
sosial dalam organisasi. Struktur organisasi mempengaruhi bagaimana informasi
dikomunikasikan dan keputusan dibuat.
Faktor Lingkungan
Factor lingkungan eksternal memiliki pengaruh yang
kuat pada masing-masing tingkatan analisis. Misalnya rendahnya produktivitas,
karyawan yang malas, seringnya karyawan tidak masuk kerja, dan masalah-masalah
organisasi lainnya, memerlukan analisis lebih dari sekedar analisis pada
tingkat individu, kelompok dan organisasi. Organisasi begitu banyaknya menghadapi
desakan dari faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi efektivitasnya,termasuk
didalamnya tuntutan konsumen akan produk yang berkualitas tinggi, persaingan
yang bersifat global, fluktuasi ekonomi, tuntutan gaya hidup dan lain
sebagainya.
2.2.2 Karakteristik-Karakteristik Perilaku
Keorganisasian
Dalam mempelajari perilaku
keorganisasian dipusatkan pada tiga karakteristik yaitu :
1)
Perilaku (Perilaku individu dan organisasi)
Focus dari perilaku keorganisasian
adalah perilaku individu dalam organisasi. Untuk dapat memahami perilaku
keorganisasian maka harus mampu memahami perilaku berbagai individu dalam
organisasi.
2)
Struktur (organisasi
dan kelompok)
Struktut
berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetap dalam organisasi, bagaimana
pekerjaan itu diatur dalam bagan organisasi. Struktur organisasi berpengaruh
besar terhadap perilaku individu atau orang-orang dalam organisasi serta
efektivitas dari organisasi tersebut.
3)
Proses
Proses
organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota organisasi.
Proses organisasi antara lain meliputi kominikasi, kepemimpinan, proses
pengambilan keputusan dan kekuasaan.
2.2.3 Sumbangan Beberapa Bidang Ilmu Terhadap Perilaku
Keorganisasian
a. Psikologi
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur,
menjelaskan,dan kadang mengubah perilaku. Kontribusinya ilmu ini terhadap
perilaku keorganisasian adalah dalam hal: pembelajaran, motivasi, kepribadaian,
persepsi, pelatihan, efektifitas
kepemimpinan, kepuasan kerja, pengambilan keputusan individu, penilaian
kinerja, pengukuran sikap, seleksi karyawan, desain kerja, stress kerja.
b.
Sosiologi
Sosiologi
adalah studi tentang orang-orang dalam hubungannya dengan sesama.Terkait pemahaman tentang sistem sosial dan interaksi
manusia dalam suatu sistem sosial. Sumbangannya
meliputi: dinamika kelompok, tim-tim kerja, kekuasaan,konflik, perilaku antar
kelompok, teori organisasi formal, perubahan organisasi, budaya
organisasi.
c. Antropologi
Antropologi
adalah studi tentang masyarakat khususnya tentang manusia beserta kegiatannya. Jadi sumbangannya yang tidak kecil
terhadap Perilaku Keorganisasian adalah dalam hal: nilai komparatif,
analisis lintas budaya, lingkungan organisasional.
d.
Ilmu Politik, Sejarah, dan Ekonomi
Ilmu politik adalah pengetahuan tentang perilaku individu dan kelompok
dalam suatu lingkungan politik. Sumbangan
dari ilmu politik terutama dalam proses mempengaruhi, pengalokasian wewenang
dan pengelolaan konflik. Ilmu sejarah terutama tentang sejarah dari
pemimpin-pemimpin besar dimasa lampau atas keberhasilan dan kegagalannya. Dan
ilmu ekonomi mencoba menjelaskan perilaku individu ketika mereka dihadapkan
pada suatu pilihan. Ilmu Ekonomi tersebut memberikan sumbangan yang berarti
terutama dalam proses pengambilan keputusan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Individu
dan kelompok individu adalah aset terpenting dalam membentuk, mencorak,
membudaya, mengurus, menentukan haluan dan juga kegagalan atau kejayaan sebuah
organisasi. Dalam memainkan dan menghidupkan peranan dan tanggung jawabnya,
seorang individu perlu tahu tempatnya dalam sistem terdekatnya dan juga
interaksi sistem itu dengan sistem-sistem lain serta meningkatkan upaya ke arah
pencapaian sinergi positif dalam organisasi. Pembinaan kemahiran baru dan
budaya baru perlu ditanamkan dalam diri melalui kesadaran tentang perubahan di
sekeliling yang menuntut kepada perubahan dalam cara kita berfikir dan
bertindak.
Perilaku keorganisasian adalah bidang studi yang mencoba menyelidiki dampak individu, kelompok, dan struktur
terhadap perilaku di dalam organisasi, dan kemudian berusaha mengaplikasikannya agar organisasi dapat bekerja
lebih efektif. Perilaku Keorganisasian memberika tantangan sekaligus
peluang bagi anggota organisasi untuk menapak karir yang lebih tinggi. Perilaku
Keorganisasian targetnya bukanlah semata-mata para pimpinan tetapi juga para
bawahan. Dalam perspektif manajemen apabila perilaku keorganisasian sukses
diterapkan akan mampu mewujudkan “system imbalan rangkap tiga”, dimana tujuan
manusia, organisasi, dan masyarakat menyatu.
3.2
Saran
Penulis mencoba untk menyampaikan saran sebagai input
tambahan bagi organisasi dan perilaku keorganisasian yang diharapkan dapat
bermanfaat, diantaranya yaitu:
-
Dalam organisasi
perlu adanya keterkaitan satu sama lainnya dalam melakukan aktivitas, agar
tujuan organisasi dapat tercapai.
-
dalam perilaku
keorganisasian diharapkan adanya tiga karakteristik yaitu perilaku, struktur,
dan proses. Dengan ketiga karakteristik tersebut organisasi dapat bekerja
dengan efektif dan efisien.
-
Organisasi harus
mempertahankan hubungan baiknya dengan bawahan, memperhatikan dan menghargai
bawahannnya sehinngga karyawan dapat bekerja dengan baik dan loyal sehingga
organisasi juga merasa diuntungkan.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P. 2009. Perilaku
Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.
Gitosudarmo, Indriyo. 1997. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta : BPFE
Yogyakarta.
alhamdulillah sangat membantu
BalasHapus